mereka mengisahkan perjuangan yg dilakukan tidak serta merta mendapat respon dari semua elemen, baik pemerintah maupun Masyarakat.
Bahkan setelah berjalannya perjuangan, ternyata Ada daerah yg sangat tdk menginginkan sulbar terbentuk, bersikeras menolak, menganggap mereka bukan bagian wilayah MANDAR,
sampai2 ada stegmen dari para tokohnya ketika sulbar akan di bentuk kami tidak akan bergabung didalamnya,
Singkatnya, Seiring berjalannya perjuangan, yang tidak setuju mulai bergabung, dan daerah yang tokohnya bersikeres menolak perjuangan justru mereka ingin menjadi ketua komite Aksi Pembentukan (KAP) Sulbar, menanggapi pernyataan tersebut Doktor Rahmat Hasanuddin, sebagai ketua KAP pada waktu itu bertanya ke mereka " ketua KAP akan saya serahkan ketika anda bisa menjawab 3 pertanyaan saya,
yang pertama, Apakah Anda lebih Pintar dari saya?
Ke dua Apakah anda lebih berani dari saya? Dan
Ke tiga Apakah anda lebih bisa berkorban dari saya??
Pertanyaan yang keras di lontarkan oleh beliau, sehingga kami yang hadir mendengar kisah itu terbawa Amarah akan perjuangan mereka,
Beliau memberi pesan pada pejuang sulbar dan pemuda yang hadir, bahwa ketika ada figur yang tidak merasakan perjuangan lalu menjadi Gubernur, maka para aktor pejuang sulbar akan tersingkir dari pemerintahan, rakyat akan di kuasai orang orang dari luar sulbar,
Beliau mengungkapkan salah satu keresahan hati dan pikiran Almarhum Prof Makmun adalah "melihat figur yang hadir dan tokoh masyarakatnya yang mengagungkan figur tersebut"
Dihadapan rakyat mereka mampu menyembunyikan kemunafikannya, mengakui kepahlawanannya setelah sulbar terbentuk,
Ego kekuasaan yang melupakan cita2 para pejuang sulbar yang berdarah memperjuangkan sulbar, hingga wilayah ini terbentuk banyak dari mereka yang hadir di pemerintahan mengakui ini buah perjuanganya,
yang paling munafik adalh dia yang yang bersikeras menolak pembentukan sulbar lalu mendeklarasikan diri untuk menjadi gubernur sulbar,
#TolakPenghianat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar