Dalam diskusi dengan salah satu pimpinan daerah, beliau mengatakan daerah yg memiliki predikat terbaik bukan semata mata karna penilaian objektif, daerah dengan gelimang penghargaan yg didapatkannya tersebut dapat dilakukan oleh pemerintah manapun, tgl bagaimna mw mengikuti syarat yg dberikan oleh marketer, jadi untuk mendapatkannya cukup melakukan pembayarannya sesuai dgn predikat yg mw dcapai, beliau mngisahkan tentg tawaran yg pernah dberikan untuk mndapatkan penghargaan tapi dengan melakukan pembayaran, tapi karna bupati tersebut dlm pernyataannya mengatakan kl untuk dapat penghargaan dgn melakukan pembayaran maka lbih baik kabupatenku tdk kbagian,
hehehe kondisi sperti ini mmank sdah umum terjadi d republik, tapi hanya sbgian kecil masyarakat mngetahuinya, bahwa penghargaan demi penghargaan yg ddapat adalh sebuah langkah untuk perbaikan citra pmerinthan untuk mngangkat kdudukanya, padahal kondisi yg sbnarnya bertolak belakang dgn apa yg sebenarnya terjadi, inikah kberhasilan itu? bahkan sy mnilai lembga yg telah dikenal dgn independensinya mnilai kmajuan daerah bisa saja memperjual belikan citra yg slma ini di embangnya, sehingga masyarakat menilai itu adalh pnilaian objektif karna lembga itu berlabel independen, sperti itukah sbnarnya yg terjadi?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar