Salam Demokrasi
Sulbar dalam pentas demokrasi semakin membahana kepermukaan, publik kembali ditemui oleh para calon pemimpinnya, pertemuan yg terkesan tdk ada sekat, pintu rumah para figur terbuka lebar bagi masyarakat, moment yg hanya lima tahunan yg dirasakan publik. Keharmonisan yg terbangun ketika ada kpentingan, inilah realitanya.
figur yang bertukar tempat melakukan serangan, Abm bermanuver di mamuju, sdk bermain di polman, salim dan eni masih merata disemua daerah, semuanya membuat polarisasi gerakan yang sama, tinggal menunggu hasil survey yang real dan dapat dpercaya, sdk mengklaim kemenangan pada hasil survey, Abm juga demikian, lalu masyarakat mesti percaya yg mana?
Masing masing mengklaim popularitas, akseptabilitas dan keterpilihannya jauh di atas kandidat lainnya, metode survey yg dilakukan masing masing lmbaga survey smuanya berada dibawa kaki tangan kandidat, sehingga mengeluarkan rilisnya dgn kemenangan kandidat yg didampingi, hehehe,
Mungkin ini sbgai motivasi bagi kandidat untuk tetap optimis ketika yg dipublis itu mengangkat dirinya, atau juga lembga yg merilis mencari citra untuk kontrak yg djlankan,
Kedua figur yg menjadi buah bibir dimasyarakat, lalu konsep apa yg dibawa untuk kmajuan daerah?
Apakah ktika terpilih hanya akan mlakukan pmbangunan satu periode? jlan beton, aspal serta jembatan yg hanya akan djadikan garapan proyek, yg lbih banyak untung dari realisasinya?
Bgamana dgn pengembangan sdm yg sangat cenderung terjadi nepotisme? Mnempatkan skpd tdk pada kapabilitasnya, yg ahli dibidangnya justru tdk dberdayakan, cenderung mngangkat kolega dan kluarganya.
Dari tulisan sy sblmnya, mungkin sy lbih cenderung mengangkat cita cita para pejuang sulbar, yg memang ketika kita menelisik kdalam, hal inilah yg daerah kt butuhkan, pengembangan sdm, bahwa sdm yg kuat akan menguatkan sistim yg djalankan, sistim yg kuat maka akan menguatkan kualitas pembangunan.
mari bersama melihat figur yg betul2 progresif, yg dpat mengutamakan kualitas dari kuantitas, karna pemerataan bukan dlihat dari pmbangunan yg tersebar luas, yg hanya drasakan 1-2 bulan mulusnya jlan. Tpi bobot dan kualitas mnjadi patron sehingga walaupun sdikit tapi mampu mmbawa ketahanannya hingga puluhan tahun lamanya,
Jadi Ketika ada kandidat yg mnyatakan dan siap membentuk tim khusus untuk mngawasi pmbangunan infra dan sdm yg, maka masyarakat mesti bersama untuk mendorongnya, karna mosi tdk percaya terhadap, INSPEKTORAT, BPK, KEJARI di daerah, sehingga dperlukan lembga yg berintegritas yg lbih tahan bantin untuk tdk termakan suap, bukan lembaga abal abal yg hanya dijadikan untuk memalak pengusaha dan penguasa,
Dgn ini pmbangunan infra dan sdm yg diharapkan masyarakat akan terwujud, pmbangunan dgn APBD yg melimpah tdk mudahnya termakan oleh mereka para TIKUS BERDASI.
Terlepas dari itu semua mari kita tetap menjga proses politik yg ada, jgn saling mencederai karna kepentingan para aktor, jadikan Sulbar sbagai barometer berpolitik yg santun, aman, tertib dan damai.
Hervhol
Tidak ada komentar:
Posting Komentar